Keterangan Gambar : Dr. KH. Abdul Wadud Nafis, Lc., M.E.I. (Ketua Yayasan Kyai Syarifuddin Lumajang)
Oleh Dr. Abdul Wadud Nafis, LC., MEI
Di tengah dinamika dunia
pendidikan yang terus berkembang, peran dosen tidak lagi hanya sebatas
pengajar. Saat ini, meneliti telah menjadi bagian integral dari tugas seorang
dosen untuk menjawab tantangan zaman dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.
Membangun tradisi meneliti di kalangan dosen bukan hanya soal memenuhi
kewajiban akademik, tetapi juga tentang membentuk masa depan pendidikan yang lebih
inovatif dan relevan. Melalui penelitian, dosen dapat berkontribusi secara
signifikan dalam menciptakan solusi nyata bagi permasalahan global dan lokal,
serta meningkatkan kualitas pembelajaran yang mereka berikan kepada mahasiswa.
Artikel ini mengajak kita untuk merenungkan pentingnya peran dosen sebagai
peneliti dan bagaimana hal tersebut dapat menjadi fondasi bagi revolusi
akademik di Indonesia.
Membangun tradisi meneliti di
kalangan dosen adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan
dan kontribusi akademik suatu institusi. Berikut adalah beberapa strategi yang
dapat diterapkan:
1.
Penguatan Budaya
Penelitian:
Dorongan dari Pimpinan: Pimpinan
universitas atau fakultas harus secara aktif mendorong dosen untuk melakukan
penelitian. Ini bisa dilakukan dengan memberikan penghargaan atau insentif bagi
dosen yang berhasil mempublikasikan penelitian mereka.
Pelatihan dan Workshop:
Mengadakan pelatihan yang fokus pada metodologi penelitian, penulisan jurnal,
dan publikasi internasional untuk meningkatkan kemampuan penelitian dosen.
2.
Penyediaan Sumber Daya:
Pendanaan Penelitian: Menyediakan
dana internal untuk penelitian dosen atau membantu mereka mengakses dana
eksternal dari pemerintah, industri, atau lembaga lainnya.
Fasilitas dan Infrastruktur:
Memberikan akses ke laboratorium, perangkat lunak, dan perpustakaan digital
yang memadai untuk mendukung kegiatan penelitian.
3.
Kolaborasi dan Jejaring:
Kolaborasi Antar Dosen :
Mendorong kolaborasi antar dosen dari berbagai disiplin ilmu untuk melakukan penelitian
multidisiplin yang lebih kaya.
Kerjasama dengan Industri dan
Institusi Lain: Menjalin kerjasama dengan industri dan institusi pendidikan
lain baik dalam negeri maupun luar negeri untuk penelitian bersama.
4.
Waktu dan Beban Kerja:
Pengurangan Beban Mengajar:
Mengurangi beban mengajar bagi dosen yang aktif meneliti, sehingga mereka
memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada penelitian.
Pemberian Cuti Penelitian:
Memberikan cuti khusus bagi dosen untuk menyelesaikan penelitian mereka.
5.
Penghargaan dan Pengakuan:
Pemberian Insentif: Memberikan
insentif finansial atau non-finansial bagi dosen yang berhasil mempublikasikan
hasil penelitian di jurnal bereputasi.
Pengakuan Formal: Mengadakan
penghargaan tahunan untuk dosen peneliti terbaik atau publikasi terbaik.
6.
Pengembangan Kapasitas:
Mentorship: Memfasilitasi program
mentorship di mana dosen yang lebih berpengalaman membimbing dosen junior dalam
proses penelitian.
Kunjungan Ilmiah: Mendorong dosen
untuk melakukan kunjungan ilmiah ke institusi lain atau menghadiri konferensi
internasional untuk memperluas wawasan dan jaringan.
7.
Penyebaran Hasil
Penelitian:
Jurnal Institusi: Membangun atau
memperkuat jurnal ilmiah di lingkungan institusi untuk mempublikasikan hasil
penelitian dosen.
Seminar dan Konferensi : Menyelenggarakan
seminar dan konferensi secara berkala untuk mempresentasikan hasil-hasil
penelitian dosen.
8.
Integrasi Penelitian dengan
Pengajaran:
Kurikulum Berbasis Penelitian:
Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian ke dalam kurikulum, sehingga penelitian
menjadi bagian dari proses pengajaran dan pembelajaran.
Dengan strategi-strategi ini,
tradisi meneliti di kalangan dosen dapat lebih terbangun dan berkelanjutan,
yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan dan reputasi akademik
institusi.
Penelitian bukan sekadar
aktivitas akademik, tetapi sebuah komitmen untuk terus menggali dan memperbarui
ilmu pengetahuan demi kemajuan bersama. Bagi dosen, menjadi peneliti bukanlah
pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak untuk mempertahankan relevansi dan
kontribusi dalam dunia pendidikan yang semakin kompleks. Dengan membangun
tradisi meneliti, kita tidak hanya memperkuat fondasi akademik, tetapi juga
membuka jalan menuju inovasi yang
Daftar Pustaka
1.
Basrowi & Suwandi.
(2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
2.
Bungin, Burhan. (2011).
Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
3.
Cresswell, John W. (2012).
Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
4.
Hasan, M. Iqbal. (2002).
Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia
Indonesia.
5.
Moleong, Lexy J.
(2017). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
6.
Alim, Muhammad. (2015).
Motivasi Menulis untuk Peneliti. Yogyakarta: Deepublish.
7.
Fadila, Iqbal. (2017).
Teknik Menulis Artikel Ilmiah yang Efektif . Jakarta: Penerbit Andi.
8.
Gunawan, Heri. (2018).
Motivasi Menulis dan Penelitian untuk Akademisi. Bandung: PT. Alfabeta.